Jumat, 15 November 2013

Pembuatan Model Data Dan Desain Database

A)  PENGERTIAN DATABASE

Database adalah kumpulan informasi yang di simpan di dalam computer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
B) Elemen-elemen database :
Tipe :
1. Enterprise = Suatu jenis organisasi, misalnya Bank, Hotel, Universitas dan lain-lain.
2. Entity = File = Obyek pada enterprise berdasarkan data yang disimpan
3. Atribute = Field = Data item = Beberapa hal yang ingin diketahui dari suatu file
4. Record = Satu set field yang merupakan ciri khas dari suatu file
Istilah entity dan atribute biasanya digunakan pada tingkat konsepsual dan logikal, sedangkan file, record dan field pada tingkat internal/fisikal.
Hubungan : Enterprise terdiri dari beberapa entity, entity terdiri dari beberapa record dan record terdiri dari beberapa field.


C) Proses Desain Database
Dalam perancangan/mendesain sebuah database agar menjadi database yang handal dan tangguh, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Langkah-langkah tersebut diantaranya :

1. Analisis Persyaratan

Langkah pertama dalam mendesain sebuah aplikasi database adalah memahami dan mengetahui data yang harus disimpan dalam database, aplikasi apa yang harus dibangun diatasnya, dan jenis operasi apa yang lebih banyak digunakan dan subyek untuk melakukan persyaratan yang ada, atau dengan kata lain, kita harus tau apa yang diinginkan pengguna database tersebut.

2. Desain Database Konseptual

Informasi dikumpulkan pada saat analisis persyaratan digunakan untuk mengembangkan deskripsi data tingkat tinggi yang harus disimpan dalam database bersama batasan yang telah diketahui untuk menetapkan penyimanan data tersebut.. Dalam langkah inilah entitas, atribut dan batasanya yang terlibat dalam desain aplikasi database ditentukan. Langkah ini sering dilakukan dengan model ER Diagram.

3. Desain Database Logika

Dalam langkah ini adalah menentukan/memilih DBMS yang akan digunakan untuk mengimplementasikan desain database dan mengubah konsep desain database menjadi sebuah skema database dalam model data dari DBMS terpilih. Dalam langkah ini merupakan proses perubahan dari skema ER Diagram menjadi skema Database Relasional (RDBMS)

4. Perbaikan Skema

Menganalisis sekumpulan relasi dalam skema database relasional (RDBMS) untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dan memperbaikinya

5. Desain Database Fisik

Pada langkah ini dilakukan pertimbangan-pertimbangan beban kerja umum yang diharapkan dapat didukung oleh database yang kita gunakan dan memperbaiki desain database di masa mendatang untuk memastikan terpenuhinya kriteria performa yang diinginkan. Langkah ini mencakup pembuatan indeks pada beberapa tabel dan mengelompokan beberapa tabel atau bahkan melibatkan desain ulang substansial terhadap beberapa bagian skema database yang didapat dari langkah pertama desai database.

6. Desain Aplikasi dan Keamanan

Setiap proyek perangkat lunak yang melibatkan sebuah DBMS harus mempertimbangkan aspek aplikasi yang berada di luar database itu sendiri. Dalam hal ini kita harus mengidentifikasi entitas (ex; pengguna, grup-grup pengguna dan bagian-bagian lain) dan proses-proses yang terlibat dalam aplikasi. Kita harus menggambarkan peran setiap entitas dalam setiap proses yang akan direfleksikan pada beberapa tugas aplikasi, sebagai bagian dari aliran kerja lengkap untuk tugas tersebut.
Selanjutnya adalah fase implementasi, kita harus mengkodekan tiap tugas ke dalam sebuah bahasa aplikasi (ex: java), menggunakan DBMS untuk mengakses data.

D) Diagram Hubungan Entitas- (E-R)
Diagram Hubungan Entitas- (E-R) adalah satu metode untuk skema penggambaran database disebut diagram E-R  karena it shows the various entities being modeled and the important relationships among them.
Dalam sebuah diagram E-R, entitas appear as rectangles, and relationships between entities are represented as diamonds
Desain database juga termasuk ER ( Entity-model hubungan ) diagram. Diagram ER diagram yang membantu untuk merancang database dalam cara yang efisien.
Atribut dalam diagram ER biasanya dimodelkan sebagai oval dengan nama atribut, terkait dengan entitas atau hubungan yang berisi atribut.
Dalam model relasional langkah terakhir secara umum dapat dibagi menjadi dua langkah lebih lanjut, bahwa untuk menentukan pengelompokan informasi dalam sistem, umumnya menentukan apa benda dasar tentang mana informasi disimpan, dan kemudian menentukan hubungan antara kelompok-kelompok informasi, atau benda. Langkah ini tidak diperlukan dengan Obyek database .
E) Model Data REA
Pembuatan model data adalah proses of defining a database so that it faithfully represents all aspects of the organization, including its interactions with the external environment.
REA (Sumber daya, Data, Kegiatan) data model is a conceptual modeling tool that focuses on the business semantics underlying an organization’s value chain activities

F) Model data REA memberikan struktur dalam dua cara:

1       Dengan mengidentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan dalam database SIA
2       Dengan cara menentukan bagaimana membuat struktur antar entitas dalam database SIA tersebut

 G) IMPLEMENTASI ER DAN REA DALAM SIA

Diagram REA secara khusus berguna untuk mendokumentasikan SIA tingkat lanjut yang menggunakan database,karena kardinalitas dalam diagram REA menyediakan informasi mengenai praktik bisnis organisasi dan pola pertukaran ekonomi nya.
Mengimplementasikan diagram REA ke Sia melibatkan 3 proses tahap :

1.Membuat sebuah table untuk setiap entitas berbeda dan untuk setiap hubungan banyak ke banyak.
2.Memberikan atribut ke table yang tepat.
3.Menggunakan kunci lua untuk mengimplementasikan hub satau ke satdan hub satu ke banyak
Contoh :
-Nilai O untuk minimum penjualan mengindikasikan bahwa terjadi penjualan secara kredit.
-Nilai N maximum untuk penjualan berarti bahwa pelanggan dapat membayar secara mencicil.

Pengendalian Sistem Informasi Akutansi (SIA)


 A) Pengertian SIA

Sistem informasi akuntansi ( SIA ) adalah sekumpulan sumberdaya yang diatur untuk mengubah data transaksi keuangan menjadi informasi keuangan (akuntansi)

B) Tiga fungsi dasar yang dilaksanakan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
1.     Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai kegiatan bisnis organisasi secara efisien dan efektif.

2.     Menyediakan  informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi manajemen.

3.     Menyediakan pengendalian internal yang memadai (cukup).
C) ANCAMAN TERHADAP SIA
Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti :
       Kebakaran atau panas yang berlebihan
       Banjir, gempa bumi
       Badai angin, dan perang
D) Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :
       Kegagalan hardware
       Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik.
       Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi
E) Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
       Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia
       Kesalahan tidak disengaja karen teledor
       Kehilangan atau salah meletakkan
       Kesalahan logika
       Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
F) Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :
       sabotase
       Penipuan komputer
       Penggelapan
G) Lingkungan Pengendalian SIA

Lingkungan Pengendalian terdiri atas faktor-faktor berikut ini.

1.                 Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
2.                 Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi.
3.                 Struktur organisasional.
4.                 Badan audit dewan komisaris
5.                 Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab.
6.                 Kebijakan dan praktek-praktek dalam SDM.
7.                 Pengaruh-pengaruh eksternal.

H) Aktivitas Pengendalian
Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini :
·  Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
·   Pemisahan tugas
·   Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
·   Penjagaan aset dan catatan yang memadai
·   Pemeriksaan independen atas kinerja
·   Aktivitas pengendalian dapat berupa:


I)Pengendalian Pengolahan Informasi mencakup:
·   Otorisasi semestinya terhadap transaksi
·    Dokumen dan catatan
·    Pengecekan independen
·     Pemisahan tugas
·     Pengendalian fisik
·     Review terhadap kinerja

J) Mengawasi Kinerja

Komponen kelima dari pengendalian internal adalah pengawasan. Metode utama untuk mengawasi kinerja mencakup:
1. Supervisi yang efektif
2. Akuntansi pertanggungjawaban
3. Audit internal

Kamis, 24 Oktober 2013

Tugas 2 RUANG LINGKUP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)

1. Pengertian Dan Ruang Lingkup SIA
    Sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan sumberdaya yang diatur untuk mengubah data transaksi keuangan menjadi informasi keuangan (akuntansi). Produktivitas perusahaan dapat ditingkatkan dengan sistem informasi akuntansi yang baik.
Masalah yang dihadapi beberapa PDAM saat ini adalah belum adanya aplikasi terintegrasi yang meliputi billing system, pencatatan piutang, persediaan, aktiva tetap, dan akuntansi. Billing system dan pencatatan piutang yang ada pada beberapa PDAM hanya berupa rekaman data tagihan pelanggan dalam bentuk file data saja (back end) dan aplikasi yang ada sebagian besar masih berbasis DOS sehingga pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dilakukan secara manual dan memerlukan waktu yang lama. Beberapa PDAM lainnya memang sudah memiliki aplikasi sistem informasi akuntansi namun aplikasi tersebut saat ini belum terhubung dengan subsistem lainnya semisal billing, inventory dan fixed asset.

Ruang Lingkup

A.   Ruang lingkup Implementasi aplikasi Sikompak pada Bagian Akuntansi/Pembukuan meliputi pencatatan dan pengolahan data atas transaksi keuangan yang meliputi penjurnalan, posting hingga menghasilkan laporan keuangan perusahaan (General Ledger System).

B.     Ruang lingkup Sistem Informasi Aktiva Tetap dan Persediaan terdiri dari mutasi penambahan dan pengurangan pada aktiva tetap dan persediaan serta perhitungan penyusutan dan nilai buku aktiva tetap.

C.    Ruang Lingkup implementasi Billing System yang telah terkomputerisasi terdiri dari beberapa sub-sistem antara lain sub-sistem penyambungan baru, sub-sistem administrasi rekening, sub-sistem pelayanan pelanggan (customer service) dan sub-sistem penagihan dan penerimaan kas.

Tujuan Kegiatan

Terciptanya aplikasi system informasi  akuntansi (SIA) yang terintegrasi  di mana di dalamnya mencakup billing system,pencatatan piutang, pencatatan persediaan, pencatatan aktiva tetap, dan akuntansi yang dapatmendukung pengambilan keputusan.
Sasaran/Hasil yang Diharapkan
1. Sistem Informasi Akuntansi akan menghasilkan output berupa pelaporan atas seluruh transaksi keuangan perusahaan
dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan yaitu, Neraca
Perusahaan, Laporan Rugi Laba dan Laporan Arus Kas.
 SIA yang dirancang secara sistematis dan mengadopsi teknologi informasi  ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam
melakukan pencatatan transaksi dan menyajikan  informasi  yang akurat serta tepat waktu.
2. Sistem Informasi Aktiva Tetap dan Persediaan yang telah
terkomputerisasi dan terintegrasi sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Sistem Informasi Akuntansi, akan
menghasilkan laporan-laporan pendukung bagi laporan
keuangan PDAM, berupa rincian-rincian persediaan dan aktiva
tetap.
3. Dengan implementasi Billing System yang terkomputerisasi
dan terintegrasi maka diharapkan dapat memberikan
kemudahan dalam melakukan pencatatan, pengolahan data
transaksi serta menyajikan informasi yang akurat serta tepat waktu. Hal ini sangat memungkinkan karena billing
system telah disusun sedemikian rupa sehingga dapat menangani
transaksi secara on-line, bahkan data yang ada dapat digunakan

untuk informasi tagihan rekening air minum lewat telepon maupun transaksi on-line lewat ATM.

Tugas 1 E-BUSINESS

A) Pengertian E-Business secara garis besar :
E-Business adalah kegiatan transaksi , jual beli , bisnis yang dilakukan secara otomatis melalui kegiatan elektronik/internet , dan juga perusahaan dapat berhubungan langsung dengan customernya , rekan bisnis ataupun supplier.
 E-business juga bisa berupa iklan , mengajak seseorang untuk membeli produk kita . tanpa E-business , E-commerce hanyalah burung tanpa sayap. Salah satu fungsi nya adalah untuk mensupport bagian dari marketing , produksi , accounting , finance dan HRM. Lebih tepatnya perusahaan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan.

B) E-business dapat dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok :

1.Customer Relationship Management (CRM)
Strategi bisnis dari layanan dan sofware yang didesain untuk meningkatkan keuntungan , pendapatan dan kepuasan pelanggan.

2.Enterprise Resource Planning (ERP)
Strategi bisnis dari system informasi perusahaan yang dgunakan untuk koordinasi Sumber daya , informasi yang digunakkan untuk proses bisnis.

3.Enterprise Application Programs (EAI)
Strategi bisnis konsep integrasi dari proses bisnis yang memungkinkan antar perusahaan saling bertukar data.


4.Supply Chain Management (SCM)
Strategi Manajemen rantai suplai yang secara otomatis terkomputerisasi

C) MANFAAT ATAU KEUNTUNGAN DARI E-BUSINESS
Keuntungan yang didapat berdasarkan aspek tersebut diatas adalah:
1. Aspek efisiensi
Manfaat paling cepat yang dapat diperoleh perusahaan yang terjun dalam E-bisnis adalah perbaikan tingkat efisiensi.
Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi di dalam berbagai rangkaian bisnis sehari-hari, maka akan terlihat bagaimana perusahaan dapat mengurangi total biaya operasional yang biasa dikeluarkan tersebut.
Layanan pesan-antar ini sudah berlaku di seluruh Indonesia. Hanya saja, dari 425 store KFC, yang sudah menerapkan home delivery sekitar 250. Per store (store yang besar) diakuinya rata-rata 70-100 orderan/hari. Pada waktu Lebaran, penjualan bisa mencapai 20%-30% dari delivery order. Dijelaskan Ghandi, penjualan total pada kuartal I/2012 Rp 857,43 miliar naik 18,2% dari Rp 725,39 miliar pada 2011. Layanan delivery berkontribusi 10% terhadap penjualan total. Laba bersih total naik 5,71% menjadi Rp37,71 miliar dari Rp35,95 miliar pada periode yang sama 2011. Omset yang berasal dari delivery juga berasal dari 10% omset total.
2. Aspek Efektifitas
Manfaat ini dapat dirasakan ketika terjadi perubahan-perubahan yang cukup signifikan dalam cara perusahaan melakukan aktivitas operasional sehari-hari. Dengan teknologi informasi perusahaan dapat berhubungan dengan pelanggannya secara nonstop 24 jam.
Keuntungan yang diperoleh pelanggan pada layanan pesan antar adalah dapat memesan makanan hanya melalui pesawat telepon.
3. Aspek Jangkauan
Perusahaan mampu memperluas jangkauan dan ruang gerak perusahaan untuk ekspansi dengan mudah (menembus batas ruang dan waktu) dan tanpa memerlukan biaya yang relatif mahal.
Dengan layanan pesan antar, KFC mampu melayani pelanggan yang cukup jauh jaraknya dan dapat melayani pelanggan yang tidak memiliki waktu yang cukup jika harus langsung datang memesan seperti pegawai perkantoran.
4. Aspek  Struktur
Pelanggan dimanjakan dengan program hadiah free product dari KFC serta program undian dari Bank Mandiri dengan hadiah utama sebuah mobil Ford Fiesta. Untuk transaksi senilai Rp50 ribu atau kelipatannya, pelanggan akan mendapat I poin undian berhadiah LED TV, Blackberry atau grand prize mobil Ford Fiesta. Poin undian akan diundi selama 3 bulan sekali. Sementara untuk transaksi minimal Rp100 ribu atau kelipatannya pelanggan akan mendapat hadiah langsung berupa 1 Menu Praktis apa saja. KFC berharap dengan kerjasama ini akan terjadi peningkatan penjualan sekitar 10-20%. “Program ini serentak akan kami buka di sekitar 250 outlet.
Sementara bagi Bank Mandiri, kerjasama ini dilakukan untuk mengakomodir semakin tingginya pemakaian kartu kredit dan debit.
5. Aspek Peluang
Transaksi belanja pesan layan antar di restoran KFC semakin mudah dengan menggunakan kartu kredit dan debit Mandiri.  Inovasi ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Fastfood Indonesia selaku pemegang franchise tunggal KFC di Indonesia. Melalui kerjasama ini pelanggan KFC akan lebih mudah dalam melakukan transaksi pembayaran layanan KFC pesan antar. Jika sebelumnya pelanggan hanya bisa membayar secara tunai, dengan kerjasama ini konsumen dapat menggunakan Mandiri Kartu Kredit atau Mandiri Debit sebagai alat pembayaran.

D) MANFAAT E-BUSINESS BAGI PERUSAHAAN, CUSTOMER, DAN MASYARAKAT

Bagi Perusahaan
• Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
• Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan mengakses informasi berbasis kertas (paperbased information).
• Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi.
Contohnya: www.dogtoys.com, www.cattoys.com, dan www.pawprintbooks.com
• Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen rantai nilai bertipe “pull”, yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan menggunakan pemanufakturan just-intime (JIT).
• Memungkinkan perusahaan untuk menerapkan mass customization terhadap produk dan jasanya.
• Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.
• Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis.
• Menekan biaya telekomunikasi.
• Manfaat-manfaat lainnya, seperti citra yang lebih baik, layanan pelanggan yang lebih bagus, proses yang lebih sederhana, mitra bisnis yang baru, waktu siklus dan pengiriman yang lebih singkat, akses terhadap informasi yang lebih luas, biaya transportasi yang lebih murah, dan fleksibilitas yang lebih tinggi.
• Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah roduk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktorfaktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan

Bagi Customer

• Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainnya setiap saat (24 jam sehari) dan dari hampir semua lokasi.
• Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan.
• Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang lebih murah, karena konsumen bias berbelanja di banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
• Dalam beberapa kasus, terutama produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan pengiriman produk secara cepat dan real-time.
• Memungkinkan pelanggan untuk berpartisipasi dalam lelang virtual.
• Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya dalam electronic communities dan saling bertukar gagasan serta pengalaman.
• Memfasilitasi kompetisi yang mengarah pada diskon substansial bagi pelanggan.
Bagi Masyarakat Luas

• Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah dan lebih jarang bepergian untuk berbelanja, sehingga kemacetan dan polusi udara bisa berkurang.
• Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga murah, sehingga bias terjangkau oleh orang yang kurang mampu.
• Memungkinkan masyarakat di negara berkembang dan kawasan pedalaman menikmati produk dan jasa yang relatif langka di tempat tinggalnya, termasuk di dalamnya belajar jarak jauh lewat euniversity.
• Memfasilitasi penyampaian jasa publik, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, dan distribusi layanan social pemerintah secara lebih murah dan/atau berkualitas.


E) Model-Model E-Business

1 ) B2C (Business to Consumers)
     Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi.
2 ) B2B (Business to Business)
     Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi
     dengan organisasi (antar organisasi)

3 ) B2G (Business to Government)
     Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki karakteristik yang sama dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan kedalam B2B. B2G adalah turunan dari B2B yang sering disebut sebagai public sector marketing atau pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran produk dan jasa untuk berbagai tingkat pemerintahan, negara bagian dan lokal melalui integrated marketing communication atau komunikasi pemasaran terpadu seperti strategic public relation, advertising, dan komunikasi berbasis web.

4 ) B2E (Business to Education)
    Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Sama halnya dengan  B2G, B2E juga memiliki karakteristik yang sama dengan B2B

 F) Faktor-faktor keberhasilan  E-Business
Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-business.

- Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan.
- Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu :
Validitas, Integritas, dan Privasi.